Bekerja Ilmiah dan Urutan Metode Ilmiah dan Penerapannya

Bekerja Ilmiah dan Urutan Metode Ilmiah dan PenerapannyaDistributorpemadam.id – Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.

Dengan kecerdasan tersebut manusia selalu berkeinginan untuk tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya.

Dengan demikian manusia akan selalu mengembangkan rasa keinginantahuan tersebut melalui pengetahuannya.

Bekerja Ilmiah

Sifat keingintahuan manusia dapat berkembang melalui tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode ilmiah.

Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan).

Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun yang memandang objek itu pasti sama.

Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam memecahkan suatu masalah adalah langkah yang sesuai dengan metode ilmiah.

Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan masalah, penyusunan kerangka berfikir / landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.

  • Perumusan Masalah

Perumusan masalah dimulai dari ketertarikan manusia terhadap hal-hal tertentu yang menarik dan menjadi perhatiannya.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengeta- hui masalah yang akan dipecahkan, sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk pemecahannya.

  • Penyusunan kerangka berpikir

Dalam menyusun kerangka berpikir diperlukan kemauan untuk mempelajari laporan hasil penelitian orang lain.

Membaca referensi – referensi, observasi langsung pada lingkungan atau hasil wawancara dengan para ahli.

Kerangka berfikir ini meru- pakan alasan yang menjelaskan keterkaitan antara berbagai faktor dengan objek dan jawaban terhadap suatu permasalahan.

Kerangka berfikir disusun secara rasional berdasarkan penemuan-penemuan yang telah teruji kebenarannya.

  • Hipotesis

Hipotesis

Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang timbul berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir.

  • Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan eksperimen/ percobaan. Data yang diperoleh dari melakukan percobaan kemudian dianalisis untuk membuktikan apakah terdapat fakta- fakta yang mendukung hipotesis.

  • Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan evaluasi terhadap sebuah hipotesis yang telah dirumuskan, apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

Urutan Metode Ilmiah dan Penerapannya

Contoh urutan metode ilmiah dan penerapannya dapat Anda lihat dibawah ini.

Urutan Metode Ilmiah dan Penerapannya

  1. Rumusan masalah = Apakah konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya?
  2. Kerangka berfikir = Dari berbagai informasi yang diperoleh dan dikembangkan secara logis, analitis dan sintesis, sangat masuk akal bahwa warna kuning telur itik ditentukan oleh jenis makanannya.
  3. Rumusan hipotesis = Warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
  4. Pengujian hipotesis = Melakukan percobaan dengan memberi makanan pellet untuk itik sebagai kontrol dan memberi makan selain pellet (jagung, padi) untuk itik yang lainnya.
    Setelah semua itik bertelur dan telur dipecah warna kuning telurnya ternyata berbeda konsentrasinya.
  5. Kesimpulan = Konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
  • Apresiasi terhadap Pakar Perintis

Laveran, seorang dokter berkebang- saan Perancis, pada tahun 1880 bekerja di Aljazair dengan tekun melakukan observasi, yaitu memeriksa darah penderita – penderita malaria.

Dari observasi yang dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh data bahwa pada setiap darah penderita malaria.

Ditemukan benda aneh berbentuk cincin, sedangkan pada darah orang yang sehat tidak diketemukan benda itu.

Penemuan ini mendorong Laveran untuk menduga bahwa benda aneh itu ada hubungannya dengan penyakit malaria.

Kemudian Laveran mencoba menyuntik- kan darah yang berasal dari penderita malaria kepada orang yang sehat.

Dari percobaan berulang kali, Laveran mencatat bahwa orang yang mendapat suntikan itu terjangkit penyakit malaria.

Masalah yang belum terjawab adalah bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit malaria dari seseorang kepada orang lain.

Dari hasil eksperimen yang dilakukan Laveran timbullah dugaan bahwa menular- nya wabah malaria melalui serangga pengisap darah.

Pada tahun 1897 Ronald Ross berusaha meneliti berjangkitnya wabah itu.

Dari pengamatannya ia berhasil mengumpulkan data bahwa orang – orang yang tidur dengan kelambu terhindar dari wabah malaria.

Dengan hasil pengamatan tersebut, Ross mengemukakan bahwa menularnya wabah malaria disebabkan oleh sejenis nyamuk.

Untuk menguji kebenarannya, ia menyuruh beberapa suka relawan untuk tidur di tempat yang berkelambu.

Dan ke dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk – nyamuk Anopheles betina, ternyata dua sukarelawan tersebut terjangkit malaria.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Bekerja Ilmiah dan Urutan Metode Ilmiah dan Penerapannya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.