Sistem Ekonomi Liberal
Contoh Sistem Ekonomi Liberal : Keungulan & Kelemahan – Distributorpemadam.ID – Sistem ekonomi liberal adalah salah satu jenis sistem ekonomi yang dianut oleh negara untuk meningkatkan perekonomiannya.
Apa saja contoh negara dan keuntungan dari sistem ekonomi liberal? Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Prinsip sistem ekonomi liberal ini adalah kebutuhan untuk mendapatkan keuntungan pribadi tanpa mengutamakan orang lain.
Dalam sistem ekonomi liberal, pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk membatasi perekonomian individu atau masyarakat. Mengutip buku Pemikiran dan Perbandingan Sistem Ekonomi karya Nahu Daud, sistem ekonomi liberal menafikan bahwa setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh dan mengembangkan kesejahteraannya. Ini tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Oleh karena itu, sistem ekonomi liberal pada umumnya gagal menjamin distribusi sumber daya ekonomi yang adil di masyarakat. Selain itu, hak milik pribadi yang dianggap efisien ternyata tidak tercapai.
Baca Juga >>> Tujuan Ekonomi Syariah : Definisi, Prinsip dan Karakteristiknya
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal Berikut ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
- Pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengintervensi transaksi ekonomi
- Harga produk seringkali ditentukan oleh pasar bebas
- Mengutamakan prinsip hasil
- Pengusaha bebas menentukan kesuksesan.
Apa dampak dari sistem ekonomi liberal?
Salah satu dampak penerapan sistem ekonomi liberal bagi Indonesia adalah krisis perkebunan pada tahun 1885 akibat anjloknya harga kopi. Setelah tahun 1885, perkembangan tanaman komersial mulai menurun. Turunnya harga kopi dan gula di pasar dunia disebabkan Eropa mulai menanam gula sendiri.
Contoh negara yang menganut sistem ekonomi liberal
Pada website Blog Gramedia tertulis bahwa negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Republik Cekoslowakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Makedonia, Moldova, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Serbia, Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, Inggris Raya, Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia, dan San Marino.
Keunggulan Sistem Ekonomi Liberal
Semua sistem ekonomi pasti memiliki keunggulannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu negara ingin menerapkan sistem ekonomi. Nah, beberapa negara sengaja menerapkan sistem ekonomi liberal karena ada beberapa hal yang menguntungkan di dalamnya.
Di bawah ini adalah keuntungan dari sistem ekonomi liberal yang dapat dinikmati oleh negara-negara yang menerapkannya:
1. Produksi barang akan didasarkan pada kelebihan permintaan pasar
Sistem ekonomi liberal dimana pelaku usaha tidak akan membuat suatu produk jika barang tersebut tidak dibutuhkan oleh konsumen atau masyarakat. Produk yang sudah ada di pasaran tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat itu.
2. Adanya produk yang berkualitas
Dengan persaingan pasar yang sangat ketat dalam sistem ekonomi liberal maka akan terjadi persaingan kualitas produk. Dimana produsen akan berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas agar masyarakat tertarik untuk membelinya.
3. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif di kalangan pelaku usaha
Keuntungan dari sistem ekonomi liberal adalah pemilik usaha pasti akan berusaha keras untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam membuat produk. Hal ini bertujuan agar produk yang mereka ciptakan berbeda dengan produsen lain dan memiliki nilai tambah yang lebih berkualitas dibandingkan produk lainnya. Dengan banyaknya dampak globalisasi salah satunya terhadap perekonomian yang seringkali tidak dapat dihindari dan mengikuti perkembangan zaman.
Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal Selain memiliki banyak kelebihan, sistem ekonomi liberal juga memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dari sistem ekonomi liberal:
1. Adanya kesenjangan ekonomi masyarakat
Kesenjangan yang terjadi dalam sistem ekonomi liberal adalah mereka yang dikatakan lebih kaya dan lebih miskin akan menjadi lebih miskin. Hal ini terjadi karena produsen mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat dan produk apa yang harus mereka hasilkan.
Dengan begitu, para produsen dipastikan akan semakin kaya. Apalagi produsen ternama akan semakin maju dan mempersulit pedagang baru untuk menarik minat pasar. Jadi orang-orang ini akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
2. Adanya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
Ketika masyarakat membutuhkan produk tertentu, maka akan banyak produsen yang memproduksi barang tersebut secara bersamaan dan dalam skala besar. Hal ini akan mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam (SDA) secara berlebihan.
3. Adanya persaingan tidak sehat antar pelaku usaha
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sistem ekonomi liberal sangat berorientasi pada keuntungan. Sehingga hal ini akan menyebabkan produsen berlomba-lomba untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Sehingga akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Pemilik bisnis akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan besar.
4. Trader baru kesulitan mencari penghasilan
Pedagang baru akan kesulitan mencari peluang untuk menarik konsumen karena sudah banyak pedagang lama yang menguasai pasar. Oleh karena itu, akan terjadi persaingan yang ketat dan trader baru akan kesulitan untuk mendapatkan keuntungan. Jika produk yang dihadirkan para pedagang baru ini tidak berkualitas dan tidak memiliki keunggulan, maka dipastikan produk mereka tidak akan laku.
Di dunia ini terdapat beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal ini, antara lain Perancis, Amerika, Jepang, Inggris dan Jerman. Namun, sistem ekonomi liberal yang diterapkan di masing-masing negara tersebut telah disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya.
Indonesia sendiri tidak termasuk dalam negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal. Sebab, pemerintah Indonesia masih bisa mengintervensi pengembangan usaha perorangan. Hal ini terjadi karena perusahaan besar atau terkenal umumnya akan mempengaruhi pendapatan per kapita negara tersebut.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai sistem ekonomi liberal yang merupakan prinsip dasar kapitalisme dimana pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam membatasi perekonomian. Selain itu, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi liberal telah disebutkan di atas.