Dunia Hewan – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi & Peranan Porifera

Dunia Hewan – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi & Peranan PoriferaDistaributorpemadam.id – Harimau tutul merupakan sisa terakhir kucing besar di Pulau Jawa.

Hewan ini merupakan peninggalan prasejarah yang ditemukan di gua – gua. Mereka tersebar tetapi daya jelajahnya kurang.

Hewan pemangsa ini mudah menyesuaikan diri, makanannya bermacam-macam, yaitu kelelawar, tikus, dan mamalia besar lainnya.

Dunia Hewan

Dilihat dari perkembangan evolusinya Protozoa memiliki hubungan filogenetik yang erat dengan Animalia (dunia hewan).

Baik Protozoa maupun Animalia inti selnya telah dibatasi membran (eukariotik).

Akan tetapi, dalam perkembangan berikutnya Animalia menunjukkan ciri yang berbeda dan lebih maju daripada Protozoa, karena tubuh Animalia tersusun oleh banyak sel (multiseluler).

Di samping itu, pada beberapa filum sel-sel hewan juga telah mengalami diferensiasi menuju jaringan-jaringan dengan fungsi yang khusus.

Atas dasar jumlah sel penyusun tubuhnya inilah maka Protozoa dipisahkan dari Animalia dan berdiri sendiri sebagai kingdom Protista.

Ada yang membagi dunia hewan ke dalam dua golongan, yakni hewan bersel satu (monozoa), yaitu Protozoa, dan hewan bersel banyak (metazoa), meliputi hewan selain Protozoa.

Selain bersifat multiseluler dan eukariotik, semua hewan tidak memiliki kemampuan menghasilkan zat makanan sendiri.

Hal ini dikarenakan hewan tidak memiliki pigmen penangkap energi cahaya matahari (klorofil), seperti yang dimiliki tumbuhan pada umumnya.

Karena itu kebutuhan makanan hewan didapatkan dari lingkungannya, termasuk organisme lain. Jadi, hewan bersifat heterotrof, berbeda dari tumbuhan yang bersifat autotrof.

Sel – sel hewan juga tidak diperkuat oleh struktur di luar membran sel yang tersusun oleh hemiselulosa dan selulosa, yakni dinding sel, seperti yang dijumpai pada tumbuhan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua hewan bersifat eukariotik, multiseluler, heterotrof, dan tidak memiliki dinding sel.

Secara garis besar, dunia hewan terdiri atas dua kelompok, yaitu Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).

Invertebrata

Invertebrata meliputi filum Porifera, Coelenterata, Platyhel-minthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda danEchinodermata.

Porifera

Porifera

  • Ciri – Ciri Porifera

Porifera merupakan metazoa, permukaan tubuhnya berpori, dan hidup dalam air, terutama di laut. Bentuk tubuh seperti vas bunga atau tabung.

Dilihat dari jumlah lapisan jaringan embrionalnya Porifera tergolong diploblastik.

Pada dinding tubuhnya, lapisan luar terdiri dari sel – sel epidermis atau pinakosit dan lapisan dalam (endodermis) tersusun oleh sel – sel leher atau koanosit.

Di antara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah semacam gelatin, yang di dalamnya terdapat sel – sel menyerupai amoeba (amoebosit) dan bahan pembentuk rangka tubuh.

Lapisan tengah ini sering disebut mesenkim. Bahan pembentuk rangka tubuh Porifera ada 2 macam, yaitu spikula dan spongin.

Bahan penyusun spikula dapat berupa zat kapur, atau zat kersik / silica. Bahan penyusun spongin adalah protein.

Macam pembentuk rangka tubuh merupakan salah satu dasar klasifikasi Porifera.

Pori – pori yang terdapat di permukaan tubuh disebut ostium, merupakan celah tempat masuknya air yang membawa zat makanan.

Pori tersebut berlanjut ke rongga tubuh yang disebut spongosoel atau atrium. Bila air yang masuk ke spongosoel membawa zat makanan,.

Zat – zat ini akan dialirkan dan selanjutnya dicerna oleh sel – sel koanosit, sisanya dibuang kembali ke spongosoel yang akhirnya akan dibuang ke luar tubuh melalui lubang oskulum.

  • Reproduksi Porifera

Porifera bersifat hermaprodit, koanosit menghasilkan spermatozoid dan amoebosit menghasilkan ovum.

Reproduksi Porifera

Jika spermatozoid membuahi ovum akan membentuk zigot yang dapat berkembang menjadi embrio.

Embrio akan keluar dari induk melalui oskulum, kemudian melekat di suatu tempat menjadi individu baru.

Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk tunas eksternal atau tunas internal (gemmula).

Jika kondisi lingkungan buruk, hewan induk mati dan gemmula akan bertahan serta kelak akan tumbuh menjadi individu baru.

Ostium dihubungkan ke spongosoel oleh suatu saluran. Ada tiga tipe saluran air, yaitu:

  1. Tipe asconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh saluran lurus.
  2. Tipe syconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh saluran yang bercabang-cabang.
  3. Tipe leuconoid / rhagon: ostium dihubungkan oleh saluran bercabang – cabang ke suatu rongga yang tidak berhubungan langsung dengan spongosoel.
  • Klasifikasi Porifera

Klasifikasi Porifera

Menurut bahan penyusun spikulanya, Porifera dikelompok- kan menjadi tiga kelas, yaitu:

  • Calcarea, spikula tersusun dari zat kapur/kalsium, tipe saluran airnya asconoid. Contohnya Grantia sp, Leucosolenia sp.
  • Hexactinellida, spikula tersusun dari silikat/kersik, tipe saluran airnya sycon. Contohnya Pheronema sp, Euplectella sp, Hyalonema sp.
  • Demospongia, rangka terdiri dari spikula kersik dan/ atau spongin. Tersusun dari zat kersik atau serabut songin, tipe saluran airnya sycon atau leucon.
    Contohnya Euspongia sp, Spongilla sp, Euplexaura antipathies (akar bahar).
  • Peranan Porifera

Secara ekonomi Porifera belum banyak diketahui manfaatnya. Sisa spons dari Spongilla sp, maupun Euspongia sp sering dimanfaatkan sebagai spons penggosok mandi, atau spons penggosok untuk membersihkan kaca

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Dunia Hewan – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, & Peranan Porifera semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.