Dunia Tumbuhan – Tumbuhan Talus dan Tumbuhan Paku

Dunia Tumbuhan – Tumbuhan Talus dan Tumbuhan Paku – Distributorpemdam.id – Pada mulanya beberapa ahli menggolongkan dunia tumbuhan kedalam lima divisio yaitu diantaranya tumbuhan talus (Thallophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta).

Dunia Tumbuhan

  • Tumbuhan Talus (Thallophyta)

Tumbuhan talus (Thallophyta), meliputi kurang lebih 60.000 jenis tumbuhan.

Tumbuhan Talus

Thalus dipakai untuk menyatakan jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum bisa dibedakan bagian-bagiannya) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkat rendah.

Istilah Thallophyta (“tumbuhan talus”) dipakai untuk menggolongkan alga (“ganggang”) dan lumut kerak.

Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.

Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan.

Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran.

Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang – layang didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik.

Berdasarkan sifatnya ganggang digolongkan menjadi;

  1. Epilitik (hidup diatas batu)
  2. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
  3. Epipitik (melekat pada tanaman )
  4. Epizoik (melekat pada hewan).

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:

  1. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
  2. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun air akibat pasang susrut.
  3. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
  4. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan.

Jenis – jenis ganggang, misalnya Chlorella sp, bersimbiosis dengan organisme lainnya yaitu hidup bersama paramecium, hydra atau molusca, ganggang Platimonas sp, hidup bersama cacing pipih Convolutta roscofencis.

Macam bentuk tubuh ganggang yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa filament atau kolini yang tidak membentuk filament.

Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.

Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar.

Sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang, sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, atau lumpur.

Alat tersebut dinamakan pelekat. Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa pelekat.

Cara ganggang bereproduksi dengan dua macam, yaitu seksual dan aseksual.

Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahansel, fragmentasi, dan pembentukan zoozpora, sedangkan reproduksi secara aseksual terjadi melalui isogami dan oogami.

Adapun beberapa ciri – ciri talus yaitu:

  1. Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada yang berbentuk tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.
  2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan discoid (cakram) dan ada pula yang seperti benang.
  3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.
  4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate atau algin.
  5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan tranzportasi pada tumbuhan darat.
  • Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Pteridophyta), meliputi kurang lebih 10.000 jenis tumbuhan.

Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana.

Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap.

Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel – sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xylem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang.

Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil.

Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel.

Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi.

Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil.

Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.

Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan.

Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat).

Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane).

Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin contoh : paku ekor kuda.

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas).

Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora.

Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan / spermatozoid (gametangium jantan / anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina / arkegonium).

Seperti pada lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan / metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora dan heterospora.

Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :

    • Psilotophyta

Psilotophyta mempunyai dua genera (contoh, Psilotum sp).

Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.

    • Lycophyta

Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp.

Lycopodium sp sporanya dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah selama 9 tahun.

Dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora.

Selaginella sp merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora (megaspora/gamet betina dan mikrospora/gamet jantan).

    • Sphenophyta

Sphenophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar; batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika.

Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

    • Pterophyta

Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).

Contohnya: Adiantum cunatum (paku suplir untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Dunia Tumbuhan – Tumbuhan Talus dan Tumbuhan Paku semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.