[LENGKAP] Klasifikasi dan Tata Nama Binomial Nomenclature

[LENGKAP] Klasifikasi dan Tata Nama Binomial NomenclatureDistributorpemadam.id – Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik.

Komponen biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam.

Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam.

Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup.

Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara.

Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).

Klasifikasi

  • Dasar – Dasar Klasifikasi

Sebenarnya manusia telah lama mengelompokkan makhluk hidup, walaupun dengan cara yang berbeda – beda.

Dasar – Dasar Klasifikasi

Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

Manusia firmitif mengelompokkan makhluk hidup menjadi kelompok makhluk hidup beracun dan makhluk hidup predator (pemangsa hewan lain).

Manusia mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya, yaitu organisme darat dan organisme air.

Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kegunaanya, baik makhluk hidup yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

Pengelompokan tumbuhan berdasarkan besar kecilnya. Kita kenal kelompok tumbuhan rumput – rumputan, tumbuhan semak atau perdu dan kelompok tumbuhan pepohonan.

Pada perkembangan selanjutnya, ternyata mengklasifikasikan makhluk hidup yang hanya berdasarkan kesamaan struktur, mengalami kesulitan.

Maka pada sistem klasifikasi terbaru cara pengklasifikasian makhlik hidup didasarkan pada:

  1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
  2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh ( anatomi).
  3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
  4. Kesamaan biokimia, misalnya jenis-jenis enzim dan jenis-jenis protein yang dikandung makhluk hidup tersebut.
  5. Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan genetiknya, yaitu DNA.
  • Proses Klasifikasi

Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.

Proses Klasifikasi

Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu:

    • Pencandraan (Identifikasi)

Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya.

Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.

    • Pengelompokan

Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri – ciri serupa.

Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.

    • Pemberian Nama

Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi.

Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial.

Dengan adanya nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.

Tata Nama Binomial Nomenclature

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.

Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.

Tata Nama Binomial Nomenclature

Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature.

Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup.

Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan spesies).

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut:

  1. Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum).
  2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil.
  3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkanNama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya).
  4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
  5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies, melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah spesies.
  6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). Huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Dasar, Proses Klasifikasi & Tata Nama Binomial Nomenclature semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.