Pencemaran Udara: Penyebab, Dampak Dan Pencegahannya – Distributorpemadam.id – Kemajuan teknologi industri mendorong orang untuk mencari segala hal yang dapat mempermudah hidupnya.
Eksplorasi gas alam yang dilakukan PT Lapindo Brantas pada awalnya juga untuk hal tersebut. Tuhan memberi peringatan bahwa alam tidak boleh dibuat semena – mena.
Akhirnya, yang terjadi adalah bencana alam lumpur panas dan perusakan lingkungan.
Lahan yang ditunjukkan gambar di samping dahulunya adalah lahan pertanian. Namun, saat ini kesuburan lahan itu sudah hilang.
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Lingkungan makhluk hidup dapat berupa lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi interaksi. Lingkungan dapat mengalami perubahan, baik karena kegiatan manusia atau peristiwa alam.
Perubahan lingkungan berpengaruh pada makhluk hidup yang ada dalam lingkungan tersebut.
Peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat atau bahan ke lingkungan oleh karena kegiatan manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan.
Sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya disebut pencemaran atau polusi. Zat atau bahan yang menyebabkan polusi disebut polutan.
Suatu zat atau bahan dikategorikan sebagai polutan jika kadarnya melebihi normal, berada pada tempat yang tidak semestinya, berada pada waktu yang tidak tepat, dan bersifat toksik / racun.
Polusi dapat menurunkan kualitas atau mutu lingkungan. Mutu lingkungan adalah derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada kondisi lingkungan tertentu.
Jika kualitas lingkungan menurun akan berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Oleh karena itu untuk menjaga mutu lingkungan dan daya dukung lingkungan dapat dilakukan dengan mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran atau polusi.
Peran serta seluruh komponen masyarakat sangat diharapkan agar pelestarian lingkungan dapat diwujudkan.
Pencemaran Udara
Pencemaran dapat dikelompokkan menurut tempat terjadinya pencemaran dan menurut penyebab pencemaran.
Menurut tempat terjadinya pencemaran dikelompokkan menjadi pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah.
Sedangkan menurut penyebabnya pencemaran dibedakan menjadi pencemaran fisik, pencemaran kimia, pencemaran biologi, pencemaran suara, dan pencemaran radioaktif.
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi berikut.
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari gas nitrogen (78 %), oksigen (21 %), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %).
Komposisi gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena polusi udara. Pelepasan CO2 ke udara oleh berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di udara.
-
Penyebab
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara di antaranya berikut ini.
Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikel- partikel debu ke udara.
Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikel- partikel debu radioaktif ke udara.
Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitro- gen oksida, dan oksida sulfur.
Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
-
Dampak
Polusi udara menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Kenaikan kadar CO2 yang melebihi ambang batas toleransi yang ditetapkan (sekitar 0,0035 %) menimbulkan berbagai akibat.
Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan.
Asap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak bumi seperti bensin, menimbulkan polusi gas CO (karbon monoksida).
Gas ini sangat reaktif terhadap hemoglobin darah, afinitas hemoglobin (Hb) terhadap CO lebih tinggi dibandingkan afinitas Hb terhadap O2.
Akibatnya jika gas CO terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan terikat oleh Hb dan terbawa ke jaringan.
Penumpukan CO dalam jaringan dapat menimbulkan keracunan. Penggunaan mesin pendingin ruangan (AC), kulkas maupun lemari es juga berdampak pada polusi udara.
Akibat terjadinya kerusakan atau kebocoran alat-alat tersebut menyebabkan terbebasnya CFC ke udara.
Di bawah pengaruh radiasi sinar ultraviolet berenergi tinggi CFC dapat terurai dan membebaskan atom klor (Cl).
Setiap atom Klor mampu mempercepat pemecahan 100.000 molekul ozon (O3 ) menjadi O2. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon.
Secara alamiah ozon berfungsi untuk menyaring 99 % radiasi sinar ultraviolet. Penipisan lapisan ozon berakibat pada peningkatan radiasi sinar ultraviolet ke bumi.
Jika hal ini terjadi maka potensi timbulnya penyakit kanker kulit, kanker mata, dan katarak akan meningkat.
Partikel – partikel radioaktif di udara yang berasal dari ledakan bom nuklir atau percobaan nuklir sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Selain bersifat karsinogen (menyebabkan kanker), zat – zat radioaktif yang masuk dan mencemari tubuh manusia juga dapat menimbulkan kerusakan organ-organ visceral manusia seperti ginjal dan hati.
Oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2, NO3) dari hasil pembakaran batu bara yang dibebaskan ke udara dapat bereaksi dengan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat).
Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam.
Senyawa asam dalam air hujan menyebabkan kerusakan bangunan, korosi logam, memudarkan warna cat, menurunkan derajat keasaman tanah, bahkan menyebabkan kematian miroorganisme tanah.
-
Pencegahan dan Penanggulangan
Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur hijau di kota – kota besar menjadi hal yang sangat berarti.
Secara alamiah tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis, dengan penghijauan berarti akan meningkatkan pengambilan CO2 udara oleh tumbuhan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel – partikel yang bercampur asap agar tidak terbebas ke udara.
Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga, mengurangi pemakaian minyak bumi dan batu bara pada industri dan pembangkit listrik.
Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti energi biogas, energi surya dan energi panas bumi untuk menggantikan energi minyak bumi dan batu bara.
Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang warga membakar semak belukar di sekitar hutan dalam membuka lahan pertanian.
Di samping itu perlu diberikan sanksi yang tegas pada pihak – pihak yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan.
Memakai masker pada saat udara tercemar oleh asap menjadi penting untuk dilakukan, paling tidak dapat mengurangi dampak yang lebih buruk.
Perlunya ketentuan hukum internasional yang mengikat bagi semua negara yang melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka.
Pemberian sanksi yang tegas bagi negara yang melakukan pelanggaran diharapkan dapat mengurangi polusi radioaktif.
Demikian juga pengawasan yang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi dan kebocoran.
Demikian penjelasan artikel diatas tentang Pencemaran Udara – Penyebab, Dampak, & Pencegahan dan Penanggulangan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.