9 Tahap Penelitian Ilmiah – Judul Penelitian hingga Hipotesis

9 Tahap Penelitian Ilmiah – Judul Penelitian hingga HipotesisDistributorpemadam.id – Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.

Penelitian Ilmiah

Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.

Rancangan penelitian memuat judul penelitian, latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian.

Tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian dan daftar kepustakaan.

Syarat – syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.

Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis.

Setiap rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan latar belakang, dan tujuan penelitian.

Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsur- unsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan metodologi, dan sebagainya.

Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan.

Cara pengamatan terhadap objek penelitian, alat yang digunakan, dan penentuan objek penelitian.

Selain ketiga syarat di atas, penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan, mempunyai daya tarik, dan secara operasional memungkinkan untuk diteliti kembali.

  • Judul Penelitian

Judul Penelitian

Judul penelitian sebagai nama, sekaligus identitas penelitian yang dicantumkan dalam berbagai dokumen.

Judul penelitian harus ringkas, spesifik, dan jelas untuk memberi gambaran mengenai masalah yang diteliti.

Judul penelitian contohnya: “Pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“

  • Latar Belakang Masalah

Dalam membahas latar belakang masalah, peneliti harus menunjukkan alasan memilih masalah topik atau judul.

Latar Belakang Masalah

Dengan demikian fungsi uraian tentang latar belakang masalah memberi alasan mengapa masalah atau topik dipilih oleh peneliti.

Banyak masalah yang menjadi topik tapi hanya satu masalah saja yang dipilih, mengapa masalah itu diusulkan untuk diteliti.

Misalnya: Penelitian pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari, berlatar belakang sebagai berikut.

  1. Pentingnya produksi ayam kampung dikaitkan dengan kebutuhan bahan pangan protein hewani.
  2. Pertambahan berat ayam pada umur tertentu sangat berpengaruh terhadap produksi ayam kampung.
  3. Belum ada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung pada umur tertentu.
  • Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan yang memudahkan untuk merancang penelitian.

Rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan spesifik dari judul penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah, yaitu:

  1. Masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana dan dalam bentuk pertanyaan.
  2. Singkat, jelas, dan padat serta tidak menimbulkan kerancuan pengertian.

Perumusan masalah, misalnya: “Adakah pengaruh jumlah pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari?”

  • Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban atas keingintahuan suatu masalah dalam penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah penelitian.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Jadi tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu melalui penelitian.

Contoh: Mengetahui pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

  • Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa penelitian itu digunakan.

Manfaat penelitian bisa bersifat praktis, misalnya mempermudah pengambilan kebijaksanaan, dan dapat juga bersifat teoritis, misalnya memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan.

Manfaat penelitian misalnya:

  1. Sebagai masukan bagi para peternak dalam meningkatkan produksi ayam kampung.
  2. Sebagai masukan dalam pengembangan teknologi peternakan.
  • Proposal Penelitian

Proposal penelitian meliputi: identifikasi variabel, latar belakang masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis (jika ada), dan metode penelitian.

Contoh identifikasi variabel penelitian:

Identifikasi variabel pada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 – 40 hari.

  1. Variabel manipulasi: Jumlah pakan pelet BR yang diberikan
  2. Variabel respon: pertambahan berat tubuh ayam kampung.
  3. Variabel kontrol: jenis ayam kampung, suhu udara, kelembapan, intensitas cahaya, luas kandang.
  • Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka ini meliputi:

  1. Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
  2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode pengambilan sampel, pengumpulan data, sumber data, dan satuan ukuran data.
  3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan bidang penelitian yang akan dilakukan.
  4. Mempelajari analisis deduktif dan problema yang diteliti. Analisis deduktif yang dimaksudkan adalah berpikir dari hal yang abstrak ke hal yang konkret.

Di dalam tinjauan pustaka, uraian diharapkan dapat menjelaskan (walaupun baru teoritik) masalah yang diteliti serta hubungan antara variabel yang terkait.

Contoh: Penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 – 40 hari, tinjauan pustakanya, sebagai berikut.

  1. Teori tentang pertumbuhan ayam kampung dan faktor- faktor yang memengaruhinya.
  2. Pengetahuan kandungan zat gizi yang terdapat dalam pelet BR.
  3. Hubungan zat gizi yang dikandung oleh pelet BR terhadap pertambahan berat badan ayam kampung.
  • Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendapat yang masih sederhana (sementara) karena belum diuji kebenarannya.

Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk masalah penelitian. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

Berdasarkan isi dan rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi dua, berikut ini.

  1. Hipotesis alternatif atau Kerja atau Asli (Ha) adalah dugaan yang menyatakan ada pengaruh.
  2. Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh.

Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus mempunyai hipotesis. Hipotesis diperlukan jika penelitian mempersoalkan hubungan antarvariabel.

Penelitian eksploratif (penelitian yang bersifat menjelajah) dan penelitian deskriptif (penelitian yang bersifat menggambarkan) tidak memerlukan hipotesis karena tujuannya tidak menguji hipotesis akan tetapi menjawab masalah penelitian.

Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah penelitian eksplanatif (penelitian yang bersifat mencari hubungan antar variable).

Misalnya: Terdapat pengaruh positif pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

  • Metode Penelitian

Metode Penelitian menguraikan bagaimana cara melakukan penelitian tersebut, mulai dari menentukan populasi dan sampel, operasional variabel, prosedur pengumpulan data, dan analisis data.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang 9 Tahap Penelitian Ilmiah – Judul Penelitian hingga Hipotesis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.