Pengertian Alam Semesta
Alam Semesta : Pengertian, Teori, Macam & Tata Surya – DistributorPemadam.Id– Alam semesta itu mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai memiliki ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan yang dimaksud dengan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
- Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
- Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
- Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).
- Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
- Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.
- Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).
- Teori Bintang Kembar
Dalam pembentukan alam semesta telah dijelaskan oleh para ahli melalui teori-teori sebagaai berikut:
Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
Dalam teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini menjelaskan berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang ini.
Segala sesuatu ada di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan atau menjelaskan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
Baca Juga : Predator Adalah
Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Dalam teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang dimana sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian pada masa ituterjadi ledakan dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930).
Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Kemudian setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini sangat didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
Teori Nebule atau teori kabut
Yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796). Pada tahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilindi dalamjagatraya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, karena ketika mengecil bola itu makin cepat putarannya.
Akibatnya dari bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian pada bagian itu membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan pada bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
Teori Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom. Pada teori ini menjelaskan bahwa teori Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada.
Matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadinya pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
Teori Pasang Surut
Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal. Teori ini menjelaskan bahwa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan pada bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Ini merupakan kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
Teori Awan Debu
Dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Pada teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.
Sehingga pada partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara pada bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal, karena pada dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena itu ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak dapat meledak menjadi matahari.
Macam-Macam Alam Semesta
- Galaksi : Sistem organisasi dari ribuan hingga ratusan ribu tahun cahaya
- Kluster Bintang : kumpulan dari bintang yang membentuk tata bintang tunggal terdiri dari puluhan hingga jutaan bintang.
- Globula : tempat kelahiran bintang. Jenisnya ini dicirikan oleh bentuknya.pada globula kometer dicirikan oleh kepala debu dan ekor.
- Nebula : Nebula tidak jauh beda dengan globula tetapihanya saja bentuk nebula lebih tidak beraturan dan tidak sepekat globula.
- Bintang : Satu-satunya anggota tata surya yang memiliki keistimewaan mampu sendiri
- Planet : Anggota tata surya yang tidak memancarkan cahaya sendiri
Galaksi
Galaksi merupakan sistem organisasi dari ribuan hingga ratusan ribu tahun cahaya terdiri dari jutaan hingga triliunan bintang, saling tercampur dengan gas dan debu, semua terikat dalam gravitasi bersama. Ada sekitar 300 miliar galaksi di alam semesta. Ada empat jenis galaksi Bintang.
Kluster Bintang
Kluster bintang merupakan kumpulan dari bintang yang membentuk tata bintang tunggal terdiri dari puluhan hingga jutaan bintang. Matahari kita tidak berada dalam kluster bintang.Dalam radius sepuluh tahun cahaya, matahari hanya punya sedikit tetangga. Hal ini sebabkan karena matahari berada di dekat lengan spiral luar galaksi bima sakti. Bila matahari kita ada dalam kluster bintang galaksi kita, ribuan bintang dapat berada dalam radius tersebut.
Globula
Globula merupakan tempat kelahiran bintang. Jenisnya ini dicirikan oleh bentuknya.pada globula kometer dicirikan oleh kepala debu dan ekor. Fitur ini menyebabkan globula kometer memiliki bentuk visual yang mirip komet, namun kenyataannya sangat jauh berbeda. Pada bagian kepala globula terdapat bintang-bintang sangat muda. Globula kometer yang terkenal atau sering disebut adalah CG4.
Nebula
Nebula tidak jauh beda dengan globula tetapihanya saja bentuk nebula lebih tidak beraturan dan tidak sepekat globula. Nebula emisi biasanya berisi hidrogen yang memiliki energi tinggi. beberapa kluster bintang dapat berada di dalam nebula. Nebula juga memiliki beberapa jenis salah satunya yaitu Nebula planeter. Nebula planeter merupakan nebula yang tampak seperti planet bila dilihat secara visual. Pada bagian ini terbentuk dari gas yang disemburkan oleh bintang mirip matahari yang sekarat. Nebula planeter yang terkenal adalah nebula heliks (NGC 7293 Bintang).
Bintang
Bintang merupankan satu-satunya anggota tata surya yang memiliki keistimewaan mampu sendiri yaitu dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bintang memiliki jumlah yang tak terhingga banyaknya. Bintang yang paling dapat kita rasakan keberadaannya adalah matahari.Matahari memancarkan cahayanya dan panas yang sangat berguna bagi kehidupan manusia di bumi.
Planet
Planet merupakan anggota tata surya yang tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya matahari. Pada 2006, International Astonomical Audit (IAU) memperjelas definisi tentang planet, yaitu: “benda langit yang memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki jalur orbit yang bersih (tidak ada benda langit lain dalam orbitnya).” Berdasarkan definisi ini, pluto sudah tidak termasuk planet lagi karena orbitnya tidak bersih.
Demikian penjelasan artikel diatas tentang Alam Semesta : Pengertian, Teori, Macam, Gambar Dan Tata Surya semoga bermanfaat bagi pembaca setia kami