Perbedaan Archaebacteria – Eubacteria & Pemanfaatan Monera

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Archaebacteria dan Eubacteria

  • Karakteristik Archaebacteria

    1. Dinding sel = Tidak mengandung peptidoglikan
    2. Zat penyusun dinding sel = Selulosa dan lipid
    3. Lipid membran = Beberapa hidrokarbon bercabang
    4. RNA polimerisasi = Beberapa jenis
    5. Intron (bagian gen yang bukan untuk pengkodean) = Ada pada beberapa gen
    6. Membran plasma = Mengandung lipida berikatan eter
    7. Sensitivitas pada antibiotik = Tidak sensitif
    8. Habitat = Ditempat ekstrem (asin sekali,panas sekali, dingin sekali)
  • Karakteristik Eubacteria

    1. Dinding sel = Mengandung peptidoglikan
    2. Zat penyusun dinding sel = Selulosa / asam amino dan asam glutamat
    3. Lipid membran = Hidrokarbon tidak bercabang
    4. RNA polimerisasi = Satu jenis
    5. Intron (bagian gen yang bukan untuk pengkodean) = Tidak ada
    6. Membran plasma = Mengandung lipida berikatan ester
    7. Sensitivitas pada antibiotik = Sensitif
    8. Habitat = Bersifat kosmopolitan/ dapat hidup di berbagai lingkungan (tubuh organisme, tanah, air tawar, air laut)

Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi

Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi

  • Bidang Farmasi

    • Bakteri penghasil zat antibiotic.
  1. Streptomyces -> Antibiotik = Tetrasiklin -> Infeksi bakteri kokus
  2. Streptomyces griseus -> Antibiotik = Streptomisin -> Disentri, tipus, dan TB
  3. Streptomyces aureofaciens -> Antibiotik = Aureomisin -> Pneumonia, infeksi mata, dan batuk rejan
  4. Streptomyces rimosus -> Antibiotik = Teramisin -> Pneumonia, tipus, dan infeksi urogeitalia
  5. Streptomyces fradiae -> Antibiotik = Neomisin -> TB
  6. Streptomyces venezuelae -> Antibiotik = Kloromisetin -> Riketsiae
    • Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan vitamin B.
  • Bidang Nonfarmasi

    • Bidang Pertanian

Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah.

Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah.

Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.

    • Bidang Industri

  1. Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco.
  2. Streptococcus lactisdan S. cremoris menghasilkan keju dari bahan susu.
  3. Lactobacillus casei dalam pembuatan keju.
  4. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergen untuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi.
  5. Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak.
  • Bakteri yang Merugikan

Bakteri yang Merugikan

  1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
  2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
  3. Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
  4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
  5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
  6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
  7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
  8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
  9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak.
  10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

Kesimpulan

Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel ( Uniseluler) sesuai dengan asal kata monera dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal.

Monera meliputi sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel.

Ciri – Ciri Monera, Tersusun atas satu sel (uniseluler). Bentuk sel bervariasi (Basilus, Kokus dan Spiral). Tipe sel prokariotik.

Memiliki dinding sel : Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan) dan Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan). Tidak memiliki organel bermembran.

Monera terbagi menjadi dua yaitu Eubacteria dan Archaebacteria

Eubacteria, Reproduksi aseksual ( pembelahan biner) dan reproduksi seksual ( transformasi, transduksi dan konjugasi).

Pengelompokkan eubacteria, Berdasarkan cara mendapatkan makanan, Bakteri heterotrof ( parasite dan saprob). Bakteri autotrof ( fotoautotrof dan kemoautotrof).

Berdasarkan bentuk, Basilus (monobasilus, diplobasilus dan streptobasilus). Kokus (monokokus, diplokokus, streptokokus, stapilokokus, tetrakokus dan sarkina). Spiral (vibrio, spiral dan spiroketa).

Berdasarkan kebutuhan terhadap O2, Bakteri aerob. Bakteri anaerob.

Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel, Bakteri atrik. Bakteri monotrik. Bakteri lofotrik. Bakteri amfitrik. Bakteri peritrik.

Berdasarkan pengecatan gram, Bakteri gram positif. Bakteri gram negative

Pengelompokkan eubacteria menurut Campbell, Proteobacteria. Bakteri gram positif. Cyanobacteria. Spirochetes. Chlamydias.

Archaebacteria, Reproduksi aseksual (cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi).

Pengelompokkan Archaebacteria, Metanogen. Ekstrem termofil. Ekstrem halofil.

Bentuk archaebacteria sama dengan eubacteria.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria & Pemanfaatan Monera semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia Distributorpemadam.id