Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup – Dua Kingdom & Tiga Kindom

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup – Dua Kingdom & Tiga KindomDistributorpemdam.id – Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan.

Namun ternyata setelah dipelajari lebih lanjut terdapat jenis makhluk tertentu yang umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan.

Hal ini yang kemudian membuat para ahli taksonomi mengelompokkan makhluk hidup kedalam 3 kelompok yaitu: protista, plantae dan animalia.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Monera, protista, Plantae, dan Animalia.

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.

Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria, sehingga melahirkan sistem baru yang dikenal sistem klasifikasi 6 kingdom.

Adapun sistem klasifikasi berdasarkan atas pembagian kingdom secara garis besar dibedakan atas beberapa sistem, yaitu :

  1. Sistem dua kingdom : Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan
  2. Sistem tiga kingdom : Protista, plantae, dan animalia
  3. Sistem empat kingdom : Monera, protista, plantae, dan animalia
  4. Sistem lima kingdom : Monera, protista, fungi, plantae, animalia
  5. Sistem enam kingdom : Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae dan animalia
  6. Sistem tujuh kingdom
  • Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Sistem klasifikasi 2 kingdom merupakan awal mula majunya perkembangan sistem taksonomi.

Pada masa ini dikenal adanya 2 macam kingdom yaitu kingdom animalia (hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan).

Pada masa ini, seorang ilmuwan asal Swedia bernama C. Linneaus adalah tokoh yang berperan besar melakukan sistem klasifikasi makhluk hidup.

Sistem klasifikasi 2 kingdom diterapkan pada tahun 1735.

    • Kingdom Plantae

Kingdom tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis.

Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan.

Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.

    • Kingdom Animalia

Kingdom hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.

Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing (Vermes), hewan berongga (Coelenterata).

Hewan berbuku – buku (Arthropoda), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan bertulang belakang (Chordata).

Sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap belum sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan.

Seperti penggolongan makhluk hidup yang masih terlalu umum serta kurang spesifiknya penggolongan tersebut.

Akibatnya, ada beberapa jenis makhluk hidup yang tidak dapat digolongkan ke dalam dua kingdom tersebut.

Meskipun masih belum sempura dan masih memiliki kekurangan, sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap sebagai cikal bakal atau pengarah utama untuk menuju sistem kingdom selanjutnya.

  • Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Jika sebelumnya Linneaus mengkasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 kingdom, selanjutnya Ernst Haeckel pada tahun 1866 mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 3 kingdom.

Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Sistem klasifikasi 3 kingdom ini terdiri atas kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), dan kingdom protista (organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana).

Awal mula dimasukkannya protista menjadi salah satu kingdom ialah ketika makhluk hidup bersel satu mulai ditemukan.

Makhluk hidup bersel satu tersebut dibagi menjadi 2 filum, filum pertama ialah filum Protozoa yaitu untuk menyebutkan makhluk bersel satu yang dapat bergerak.

Filum yang kedua adalah Thallophyta atau Protophyta yaitu filum yang menyatakan makhluk hidup bersel satu seperti alga dan bakteri.

Kingdom Protista digunakan untuk menyatakan organisme bersel satu. Kingdom ini memiliki sifat hewan dan tumbuhan sekaligus.

    • Kingdom Fungi

Kingdom jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan secara heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi).

Jamur dibedakan karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan melainkan dari bahan kitin.

Jamur mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telah mati (Saprofit).

    • Kingdom Plantae

Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.

    • Kingdom Animalia

Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara heterotrof dengan cara memakan organisme lain.

Sayangnya, sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang termasuk ke dalam makhluk hidup tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun.

Hal tersebut tidak lain karena bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel.

Terlepas dari itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan adanya kemajuan dalam sistem klasifikasi.

Organisme bersel satu atau multiseluler sederhana telah memiliki kingdom tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup – Klasifikasi Dua Kingdom dan Tiga Kindom semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia kami.